Golet neng kene

Kamis, 23 Februari 2023

Tahap Pengikhtisaran Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa



A.     Menyusun Jurnal Penyesuaian

Setelah penyusunan neraca saldo pada suatu periode akuntansi selesai dilakukan, beberapa saldo pada neraca saldo dapat langsung dipindahkan ke laporan këuangan, tetapi ada juga beberapa saldo yang masih harus disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya. Perkiraan tersebut disesuaikan dengan membuat ayat jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian (adjustment journal) adalah ayat jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo-saldo rekening yang ada di neraca saldo agar menunjukkan saldo yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi. Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data penyesuaian akhir periode.

Tujuan dari penyusunan jurnal penyesuaian antara Iain sebagai berikut.

·         Agar setiap perkiraan riil, khususnya pèrkiraan harta dan utang pada akhir periode menunjukkan jurnlah sebenarnya.

·         Agar setiap perkiraan nominal yaitu perkiraan pendapatan dan beban pada akhir periode menunjukkan besa.-nya pendapatan dan beban yang harus diakui.

Pada dasarnya pencatatan jurnal penyesuaian bersumber dari neraca saldo dan keterangan-keterangan pada akhir periode. Akun-akun yang memerlukan jurnal penyesuaian antara Iain sebagai berikut.

a.       Adanya Transaksi yang Belum Dicatat

       1)      Beban Terutang (Masih Belum Dibayar)

Apabila pada akhir periode terdapat beban yang ditanggung oleh perusahaan, tetapi belum dibayar akan dicatat sebagai utang. Sebagai contoh, karyawan sudah bekerja, tetapi sampai dengan akhir bulan gajinya belurn dibayar sehingga belum ada pencatatan. Dalam hal ini beban harus sudah dicatat karena perusahaan sudah memperoleh manfaat dari hasil kerja karyawan tèrsebut. Ayat jurnal penyesuajan untuk transaksi tersebut sebagai berikut.

Tanggal

Nama Akun

Ref

Debet

Kredit

 

 

Beban gaji

Utang gaji

 

Rpxxx

-

-

Rpxxx


2)      Pendapatan yang Belum Diterima

Apabila pada akhir periode terdapat pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan, tetapi belum diterima akan dicatat sebagai piutang. Hal ini muncul karena jasa sudah diserahkan kepada pelanggan, tetapi perusahaan belum menerima pembayaran. Ayat jurnal penyesuaian untuk transaksi tersebut sebagai berikut.

Tanggal

Nama Akun

Ref

Debet

Kredit

 

 

Piutang usaha

Pendapatan usaha

 

Rpxxx

-

-

Rpxxx

 

3)      Penurunan Nilai Aset Tetap (Penyusutan Aset Tetap)

Setiap akhir periode, asel tetap yang dimiliki oleh perusahaan akan diturunkan nilainya sebagai akibatdari pemakaian ataupun bertambahnya umur aset tersebut. Oleh karena itu, perusahaan perlu menyesuaikan tentang timbu:nya beban atas pemakaian harta tetap haruğ dicatat dan turunnya nilai manfaat harta tetap karena digunakan oleh perusahaan juga hanıs dicatat. Penurunan nilai aset ini diakui sebagai beban oleh perusahaan. Ayat jurnal penyesuaian untuk transaksi tersebut sebagai berikut.

Tanggal

Nama Akun

Ref

Debet

Kredit

 

 

Beban penyusutan

Akm Penyusutan

 

Rpxxx

-

-

Rpxxx

 

b.      Transaksi yang Sudah Dicatat, tetapi pada Akhir Periode Memerlukah Penyesuaian atas Angka-Angka yang Tercantum di dalam Naraca Saldo

1)      Beban Dibajar di Muka Dicatat sebagai Aset

Setiap akhirperiode pembayaran yang telah dilakukan di depan akan disesuaikan dengan pemakaiannya. Penyesuaian untuk beban dibayar di muka dapat dicatat sebagai aset ataupun sebagai beban. Hal tersebut bergantung pada catatan saat pembayaran pada jurnal. Contoh: dibayar sewa pada tanggal 1 September 2021 untuk jangka waktu 1 tahun sebesai Rp7.200.000,00. Jika pada saat melakukan penjumalan diakui sebagai aset, pada tanggal 31 Desember 2021 nanti di neraca saldo terlihat akun sewa. dibayar di muka/persekot sewa sebesar Rp7.200.000,00, padahal sebagian dari sewa tersebut sudah menjadi beban yaitu periode 1


September sampai dengan 31 Desember 2021 selama 4 bulan. Oleh karena itu, akun sewa dibayar di muka akan berkurang, sedangkan akun beban sewa bertambah masing-masing sebesar 4/12 x Rp7.200.000,00 yaitu Rp2.400.000,00. Jadi, jurnal penyesuaiannya sebagai berikut.

Tanggal

Nama Akun

Ref

Debet

Kredit

2022

Des

31

Beban sewa

Sewa dibayar dimuka

 

Rp2.400.000

-

-

Rp2.400.000

 

2)      Beban Dibayar di Muka Dicatat sebagai Beban

Apabila transaksi pembayaran sewa pada contoh nomor 1) diakui sebagai beban, pada akhir periode neraca saldo yang terlihat adalah akun beban sewa sebesar Rp7.200.000,00, padahal yang benar-benar sudah menjadi beban pada periode 2021 adalah selama 4 bulan. Pada akhir periode yang dibuat jurnal adalah sebesar sewa dibayar di muka yang dihitung dari tanggal tutup buku sampai dengan akhir pembayaran yaitu 31 Desember 2021, sampai dengan 1 September 2022 8 bulan. Dengan demikian, akun beban sewa berkurang, sedangkan baban sewa dibayar di muka akan bertambah masing-masing sebesar 8 x Rp7.200.000,00 Rp4.800.000,00. Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut.

Tanggal

Nama Akun

Ref

Debet

Kredit

2022

Des

31

Sewa dibayar dimuka

Beban sewa

 

Rp4.800.000

-

-

Rp4.800.000

 

3)      Pendapatan Diterima di Muka Dicatat sebagai Utang

Setiap akhir periode, pendapatan yang telah diterima di depan akan disesuaikan dengan pengakuannya. Penyesuaian untuk pendapatan diterima di muka dapat dicatat sebagai utang ataupun pendapatan. Hal tersebut bergantung pada catatan saat penerimaan dalam jurnal. Contoh: diterima pendapatan sewa untuk masa 1 tahun sebesar Rp18.000.000,00 yang diterima tanggal 1 Oktober 2021. Pada tanggal 31 Desember 2021 akan terlihat akun sewa diterima di muka sebesar Rp18.000.000,00, padahal sebagian dari sewa tersebut sudah menjadi pendapatan yaitu selama 3 bulan sejak 1 Oktober 2021 sampai dengan 31 Desember 2022 sebesar 3/12 x Rp18.000.000,00 = Rp4.500.000,00.


Jika pada saat melakukan penjurnalan diakui sebagai utang, jurnal penyesuainnya sebagai berikut.


Tanggal

Nama Akun

Ref

Debet

Kredit

2022

Des

31

Sewa dibayar dimuka

Pendapatan sewa

 

Rp4.500.000

-

-

Rp4.500.000

 

4)      Pendapatan Diterima di Muka Dicatat sebagai Pendapatan

Apabila transaksi penerimaan sewa pada contoh nomor 3) diakui sebagai pendapatan, pada akhir periode neraca saldo yang terlihat adalah akun pendapatan sewa sebesar Rp18.000.000,00, padahal yang benar-benar sudah menjadi pendapatan pada periode 2021 adalah selama 3 bulan. Pada akhir periode yang dibuat jurnal adalah sebesar sewa diterima di muka yang dihitung dari tanggal tutup buku sarnpai dengen akhir pembayaran yaitu 31 Desember 2021 şampai dengan 1 Oktober 2022 = 9 bulan.

Dengan demikian, akun pendapatan berkurang, sedangkan akun sewa diterima di muka bertambah masing-masing sebesar 9/12 x Rp18.000.000,00 = Rp13.500.000,00 Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut.

Tanggal

Nama Akun

Ref

Debet

Kredit

2022

Des

31

Pendapatan sewa

Sewa dibayar dimuka

 

Rp13.500.000

-

-

Rp13.500.000

 

5)      Kesalahan Pencatatan

Kesalahan pencatatan ini bisa terjadi karena salah memasukkan suatu akun ke akun lain dan baru diketahui setalah akhir periode yaitu setelah penyusunan neraca saldo. Sebagian cohtoh, pada tanggal 31 Desember 2021 diketahui bahwa ada uang lembur kayawan sebesar Rpl .500.000,00, seharusnya maşuk beban gaji, tetapi telah salah dicatat (dijurnal), ke beban sewa. Dalam hal ini beben sewa menjadi terlalu besar, sedangkan baban gaji menjadi terlalu kecil (berkurang). Atas kejadian tersebut dibuat jurnal penyesuaiannya sebagai berikut.

Tanggal

Nama Akun

Ref

Debet

Kredit

2022

Des

31

Beban gaji

Beban Sewa

 

Rp1.500.000

-

-

Rp1.500.000


Berdasarkan data-data Penjahit Gunawan pada akhir periode terdapat data penyesuaıan. kemudian disusun jurnal penyesuaian sebagai berikut.

a.       Data Penyesuaian

1)      Setelah dihitung dengan saksarna, ternyat kas yang ada ditangan hanya Rp46.210.000,00. sisanya berada di bank.

2)      Sewa dibayar di muka untuk 3 bulan dibayar tanggal 1 Desember 2021

3)      Persediaan perlengkapan kantor sebesar Rp3.040.000,00.

4)      Persediaan perlengkapan jahit sebesar Rp8.900.000,00.

5)      Penyusutan peralatan kantor ditetapkan sebesar 2% per bulan dari harga pokok.

6)      Penyusutan peralatan jahit ditetapkan sebesar 3% per bulan dari harga pokok.

7)      Penyusutan peralatan obras dan bordir ditetapkan sebesar 2% per bulan dari harga pokok.

8)      Penyusutan kendaraan ditetapkan sebesar 3% per tahun.

9)      Atas kas di bank diperhitungkan bunga sebesar Rp200.000,00.

10)  Masih ada bunga piniaman yang belum dibayar sebesar Rp750.000,00.

11)  Gaji karyawan yang belum dibayar sebesar Rp500.000,00.

12)  Masih harus ditagih pendapatan jahit untuk baju dari beberapa pelanggan sebes- Rp25.900.000,00.

b.      Cara Penghitungan

1)      Penghitungan kas.

Saldo kas pada neraca saldo                                                        Rp56.210.000,00    

Kas di tangan pada tanggal 31 Desember 2021                         Rp46.210.000,00           

Kas di bank                                                                                 Rp10.000.000,00       

2)      Sewa yang telah menjadi beban 1 bulan yaitu dari 1 Desember 2021 sehingga sewa yang telah menjadi beban adalah 1/3 x Rp6.000.000,00 = Rp2.000.000,00.

3)      Pemakaian perlengkapan kantor.

Saldo perlengkapan kantor pada neraca saldo                          Rp5.140.000,00 Perlengkapan yang tersisa pada 31 Desember 2021                           Rp3.040.000,00   Jadi, perlengkapan yang digunakan                                                   Rp2.100.000,00


4)      Pemakaian perlengkapan jahit.

Saldo perlengkapan jahit pada neraca saldo                              Rp2.100.000,00 Perlengkapan jahit yang/ersisa pada 31 Desember 2021                     Rp3.900.000,00 

Jadi, perlengkapan yang digunakan                                                    Rp7.200.000,00                                                                      

5)      Penyusutan peralątan kantor: 2% x Rp21.000.000,00 = Rp420.000,00

       6) Penyusutan peralatan jahit: 3% x Rp276. 000.000,00 = Rp3.280.000,00.

7)      Penyusutan peralatan obras dan bordir: 2% x Rp9.700.000,00 = Rp194.000,00.

8)      Penyusutan kendaraan: 3% x Rp87.500.OOO,OO = Rp2.625.000,00.

9)      Pendapatan bunga yang belum diterima Rp200.000,00.

10)  Bunga yang masih terutang Rp750.000,00.

11)  Gaji yang belum dibayarkan berarti ada utang gaji sebesar Rp500.000,00.

12)  Pendapatan usaha yang rnasih akan diterima Rp25.900.000,00.


c.       Jurnal Penyesuaian

Penjahit Gunawan Jurnal Penyesuaian

Untuk Periode 31 Desember 2021

 

Tanggal

Nama Akun

Ref

Debet

Kredit

2021

Des

31

Kas di bank

102

Rp10.000.000,00

-

 

Kas

101

-

Rp10.000.000,00

31

Beban sewa

508

Rp2.000.000,00

-

 

Sewa dibayar muka

105

 

Rp2.000.000,00

31

Beban pertengkapan kantor

509

Rp2.100.000,00

-

 

Perlengkapan kantor

106

-

Rp2.100.000,00

31

Beban pertengkapan jahit

510

Rp7.200.000,00

-

 

Perlengkapan jahit

107

-

Rp7.200.000,00

31

Beban penyusutan peralatan kantor

511

Rp420.000,00

-

 

Akumulasi penyusutan peralatan kantor

112

-

Rp420.000,00

31

Beban penyusutan peralatan jahit

512

Rp8.280.000,00

-

 

Akumulasi penyusutan peralatan jahit

114

-

Rp8.280.000,00

31

Beban penyusutan peralatan obras dan bordir

513

Rp194.000,00

-

 

Akumulasi penyusotan peralatan cbras dan bordir

116

-

Rp194.000,00

31

Beban penyusutan kendaraan

514

Rp2.625.000,00

-

 

Akumulasi penyusutan kendaraan

118

-

Rp2.625.000,00

31

Piutang bunga

104

Rp200.000,00

-

 

Pendapatan Bunga

402

-

Rp200.000,00

31

Beban bunga

515

Rp750.000

-

 

Utang bunga

203

-

Rp750.000

31

Beban gaji

503

Rp500.000,00

-

 

Utang gaji

204

-

Rp500.000,00

31

Piutang usaha

103

Rp25.900.000,00

-

 

Pendapatan usaha

 

-

Rp25.900.000,00

Jumlah

Rp60.169.000,00

Rp60.169.000,00

 

B. Membuat Kcrtas Kerja./Neraca Lajur/Worksheet

Kertas kerja adaJah suatu daftar berlajur-lajur yang direncanakan secara khusus úntuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan dengan cara yang sistematis. Sumber pencatatan kertas kerja neraca lajur adałah neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Kedua sumber ini sekaligus merupakan bagian lajur dari kertas kerja. Adapn pembuatan kertas kerja/neraca lajur mempunyai tujuan


memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan serta memudahkan dalam penggolongan akun riil dan akun nominal. Bentuk kertas kerja/neraca lajur yang biasa digunakan adalah bentuk lima lajur atau sepuluh kolom. Berikut contoh bentúk kertas kerja sepuluh kolom.

Nama Perusahaan Kertas Kerja Untuk Periode . . .

No.

Akun

Nama

Akun

Neraca

Saldo

Penyesuaian

NSD

Laba/Rugi

Neraca

 

 

D

K

D

K

D

K

D

K

D

K

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Prosedur penyusunan kertas kerja sepuluh kolom adalah sebagai berikut.

a.       Di atas kolom bagian tengah dituliskan judul yang terdiri dari nama perusahaan, nama laporan (kertas kerja), dan periode pembuatan kertas kerja.

b.      Kolom nomor akun diisi sesuai dengan kode akun masing-masing.

c.       Kolom nama akun diisi dengan nama akun pada buku besar dan penyesuaian serta dicatat berurutan sesuai dengan golongan, kelompok, dan jenis akun.

d.      Kolom neraca saldo diisi dengan saldo-saldo akun buku besar pada akhir periode akuntansi. Setelah kedua lajur diisi, masing-masing dijumlahkan dan jumlahnya ditulis pada bagian bawah kedua lajur tersebut.

e.       Kolom penyesuaian diisi dengan jurnal penyesuaian yang dibuat pada akhir periode. Setelah semua jurnal penyesuaian diisi pada kolom penyesuaian, masing-masing kolom dijumlahkan untuk mengetahui kesamaan debet dan kredit.

f.        Kolom neraca saldo disesuaikan (NSD) diisi dari penggabungan jumlah yang ada pada kolom neraca saldo dan kolom penyesuaian, jumlah D dengan D sifatnya menambah, jumlah K dengan K sifatnya menarnbah, jumlah D dengan K atau sebaliknya sifatnya mengurangi. Setelah mengisi lajur-lajur NSD, maka masing-masing lajur dijumlahkan serta lajur D dan K harus sama.

g.      Kolom L/R diisi dari kolom NSD khusus kelompok akun nominal yaitu pendapatan dan beban-beban (jumlah D masuk D dan jumlah K masuk K).

h.      Kolom neraca diisi dari kolom NSD khusus kelompok akun riil, yaitu aset, liabilitas, ekuitas, dan prive (jurnlah D masuk D dan jurnlah K masuk K).


i.        Setelah mengisi kolom L/R dan kolom neraca, masing-masing kolom D dan K dijumlahkan. Pada kolom L/R, jika jumlah K lebih besar dari jumlah D berarti perusahaan laba dan sebaliknya jika jumlah D lebih besar dari jumlah K berarti perusahaan rugi. Saldo laba dicatat pada kolom laba/rugi lajur debet dan kolom neraca lajur kredit karena sifatnya menambah ekuitas, sedangkan jika rugi saldo rugi dicatat pada kolom laba/rugi lajur kredit dan kolom neraca lajur debet karena sifatnya mengurangi. Dengan demikian, jumlah kolom laba/rugi dan neraca antara debet dan kredit akan sama.

 

Berikut bagan penyusunan kerta kerja dan penerapannya pada Penjahit Gunawan.

 

 

No. Akun

Nama Akun

Neraca

Saldo

Penyesuaian

NSD

Laba/Rugi

Neraca

D

K

D

K

D

K

D

K

D

K

1

Aset

x

 

 

 

x

 

 

 

x

 

2

Liabilitas

 

x

 

 

 

x

 

 

 

x

3

Ekuitas

 

x

 

 

 

x

 

 

 

x

3

Prive

x

 

 

 

x

 

 

 

x

 

4

Pendapatan

 

x

 

 

 

x

 

x

 

 

5

Beban

x

 

 

 

x

 

x

 

 

 


 

 

Penjahit Gunawan

Kertas Kerja

Untuk Periode 31 Desember 2021

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(dalam rupiah)

No. Akun

Nama Akun

Neraca Saldo

Penyesuaian

Neraca Saldo Disesuaikan

Laba/Rugi

Neraca

debet

kredit

debet

kredit

debet

kredit

debet

kredit

debet

kredit

101

kas

56.210.000

-

-

10.000.000

46.210.000

-

-

-

46.210.000

-

103

piutang usaha

3.200.000

-

25.900.000

-

29.100.000

-

-

-

29.100.000

-

105

sewa dibayar dimuka

6.000.000

-

-

2.000.000

4.000.000

-

-

-

4.000.000

-

106

perlengkapan kantor

5.140.000

-

-

2.100.000

3.040.000

-

-

-

3.040.000

-

107

perlengkapan jahit

16.100.000

-

-

7.200.000

8.900.000

-

-

-

8.900.000

-

111

peralatan kantor

21.000.000

-

-

-

21.000.000

-

-

-

21.000.000

-

113

perlengkapan jahit

276.000.000

-

-

-

276.000.000

-

-

-

276.000.000

-

115

peralatan obras dam bordir

9.700.000

-

-

-

9.700.000

-

-

-

9.700.000

-

117

kendaraan

87.500.000

-

-

-

87.500.000

-

-

-

87.500.000

-

201

utang usaha

-

400.000

-

-

-

400.000

-

-

-

400.000

202

utang bank

-

25.000.000

-

-

-

25.000.000

-

-

-

25.000.000

301

ekuitas Tn Gunawan

-

452.600.000

-

-

-

452.600.000

-

-

-

452.600.000

302

prive

1.750.000

 

-

-

1.750.000

-

-

-

1.750.000

-

401

pendapatan usaha

-

15.100.000

-

25.900.000

-

41.000.000

-

41.000.000

-

-

501

beban iklan

2.400.000

-

-

-

2.400.000

-

2.400.000

-

-

-

502

beban administrasi bank

670.000

-

-

-

670.000

-

670.000

-

-

-

503

beban gaji

4.000.000

-

500.000

-

4.500.000

-

4.500.000

-

-

-

504

beban listrik, air, dan telepon

780.000

-

-

-

780.000

-

780.000

-

-

-

505

beban reparasi peralatan obras dan bordir

1.950.000

-

-

-

1.950.000

-

1.950.000

-

-

-

506

beban kebersihan dan keamana

100.000

-

-

-

100.000

-

100.000

-

-

-

507

beban rupa-rupa

600.000

-

-

-

600.000

-

600.000

-

-

-

 

 

493.100.000

493.100.000

 

 

 

 

 

 

 

 

102

kas di bank

 

 

10.000.000

-

10.000.000

-

-

-

10.000.000

-

104

piutang bunga

 

 

200.000

-

200.000

-

-

-

200.000

-

112

akumulasi penyusutan peralatan kantor

 

 

-

420.000

-

420.000

-

-

-

420.000

114

akumulasi penyusutan peralatan jahit

 

 

-

8.280.000

-

8.280.000

-

-

-

8.280.000

116

akumulasi penyusutan peralatan obras dan bordir

 

 

-

194.000

-

194.000

-

-

-

194.000

118

akumulasi penyusutan kendaraan

 

 

-

2.625.000

-

2.625.000

-

-

-

2.625.000

203

utang bunga

 

 

-

750.000

-

750.000

-

-

-

750.000

204

utang gaji

 

 

-

500.000

-

500.000

-

-

-

500.000

402

pendapatan bunga

 

 

-

200.000

-

200.000

-

200.000

-

-

508

beban sewa

 

 

2.000.000

-

2.000.000

-

2.000.000

-

-

-

509

beban perlengkapan kantor

 

 

2.100.000

-

2.100.000

-

2.100.000

-

-

-

510

beban perlengkapan jahit

 

 

7.200.000

-

7.200.000

-

7.200.000

-

-

-

511

beban penyusutan peralatan kantor

 

 

420.000

-

420.000

-

420.000

-

-

-

512

beban penyusutan peralatan jahit

 

 

8.280.000

-

8.280.000

-

8.280.000

-

-

-

513

beban penyusutan peralatan obras dan bordir

 

 

194.000

-

194.000

-

194.000

-

-

-

514

beban penyusutan kendaraan

 

 

2.625.000

-

2.625.000

-

2.625.000

-

-

-

515

beban bunga

 

 

750.000

-

750.000

-

750.000

-

-

-

 

 

60.169.000

60.169.000

531.969.000

531.969.000

34.569.000

41.200.000

497.400.000

490.769.000

 

laba usaha

6.631.000

 

 

6.631.000

 

 

41.200.000

41.200.000

497.400.000

497.400.000


A.       Tahap Pelaporan Siklus Akuntansi Perusàhaan Jasa

Laporan keuangan merupakan hasil keluaran dari sistem akuntansi keuangan. Laporan keuangan yang disajikan pada umumnya terdiri dari laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, dan laporan arus kas. Laporan keuangan berguna bagi para pemakai informasi akuntansi untuk mengambil keputusan ekonomi yang berkaitan dengan perusahaan.

Pada dasarnya, laporan keuangan pada semua perusahaan sama dalam penyusunanya. Pada pembelajaran ini, akan dibahas mengenai laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas dan neraca. Untuk penyusunan laporan arus kas dapat Anda dilihat pada contoh di dibawah ini.

1.      Laporan Laba/Rugi (Income Statement)

Laporan laba/rugi menunjukkan besarnya laba atau rugi yang diperoleh suatu perusahaan. Laba atau rugi tersebut didapat dari penjumlahan pendapatan dan beban- beban (beban operasional dan beban nonoperasional) dalam suatu periode akuntansi. Dengan kata Iain, selisih antara pendapatan yang diterima dan beban yang dikeluarkan merupakan laba atau rugi yang akan diperoleh perusahaan. Melalui laporan laba/rugi juga dapat diketahui perkembangan perusahaan dari tingkat laba yang diperoleh setiap periode akuntansinya.

Dalam pelaporan keuangan, IFRS telah mengatur standar pelaporan laba/rugi yang disebut sebagai penghasilan komprehensif. Penghasilan komprehensif adalah perubahan dalarn ekuitas entitas sepanjang suatu periode sebagai akibat dari transaksi dan peristiwa, serta keadaan-keadaan Iainnya yang bukan bersumber dari pemilik. Kompohen laba komprehensif Iainnya sebagai berikut.

a.       Penyesuaian atas transaksi (pengukuran utang) mata uang asing.

b.      Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan atas sekuritas yang tersedia untuk dijual.

c.       Keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan atas instrumen keuangan derivatit.

2.      Laporan Perubahan Modal/Ekuitas

Setiap akhir periode ekuitas pemilik akan mengalami perubahan karena adanya aktivitas/operasi perusahaan yang akan mengakibatkan perusahaan tersebut memperoleh keuntungan ataupun mengalami kerugian. Perubahan ekuitas juga dipengaruhi oleh pengambilan pemilik atas kekayaan perusahaan atau setoran pemilik kepada perusahaan. Laporan perubahan ekuitas menuniukkan perubahan atau posisi ekuitas pada akhir periode.


3.      Neraca

Neraca adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan atau posisi keuangan suatu perusahaan pada akhir periode. Posisi keuangan yang dimaksud terdiri dari jumlah aset, liabilitas. dan ekuitas. Dalam penyusunan neraca harus diurutkan sesuai dengan tingkat likuiditasnya atau tingkat kelancarannya. Rekening aktiva lancar didahulukan penyusunannya dan rekening aktiva tetap disusun di bawahnya.

Berdasarkan kertas kerja dari Penjahit Gunawan periode 31 Desember 2021 dapat disusun laporan keuangan sebagai berikut.

1.   Laporan laba rugi

Penjahit Gunawan Laporan Laba/Rugi

Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2021

Pendapatan:

 

 

Pendapatan usaha

 

Rp41.000.000,00

Pendapatan bunga

 

Rp200.000,00

Jumlah pendapatan:

 

Rp41.200.000,00

Beban-beban usaha:

 

 

Beban iklan

Rp2.400.000,00

 

Beban administrasi bank

Rp670.000,00

 

Beban gaji

Rp4.500.000,00

 

Beban listrik, air, dan telepon obras dan bordir

Rp780.000,00

 

Beban reparasi peralatan

Rp1.950.000,00

 

Beban kebersihan dan keamanan

Rp100.000,00

 

Beban rupa-rupa

Rp600.000,00

 

Beban sewa

Rp2.000.000,00

 

Beban perlengkapan kantor

Rp2.100.000,00

 

Beban perlengkapan jahit

Rp7.200.000,00

 

Beban penyusutan peralatan kantor

Rp420.000,00

 

Beban penyusutan peralatan jahit

Rp8.280.000,00

 

Beban penyusutan peralatan obras dan bordir

Rp194.000,00

 

Beban penyusutan kendaraan

Rp2.625.000,00

 

Beban bunga

Rp750.000,00

 

Jumlah beban usaha

 

Rp34.569.000,00


Laba bersih usaha

 

Rp6.631.000,00

                 2.     Laporan perubahan ekuitas

Penjahit Gunawan Laporam Perubahan Ekuitas

Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2021

Ekuitas awal Tn Gunawan

 

Rp452.600.000,00

Laba usaha

Rp6.632.000,00

 

Prive Tn Gunawan

Rp1.750.000,00

 

Penambahan dalam ekuitas

 

Rp4.881.000,00

Ekuitas akhir Tn Gunawan

 

Rp457.481.000,00

 

3.        Neraca

 

Penjahit Gunawan 

Neraca

Periode 31 Desember 2021

Aset

 

Liabilitas dan Ekuitas

 

Aset Lancar

 

Liabilitas

 

Kas

Rp46.210.000,00

Utang usaha

Rp400.000,00

Kas di bank

Rp10.000.000,00

Utang bank

Rp25.000.000,00

Piutang usaha

Rp29.100.000,00

Utang bunga

Rp750.000,00

Piutang bunga

Rp200.000,00

Utang gaji

Rp500.000,00

Sewa dibayar dimuka

Rp4.000.000,00

Jumlah liabilitas

Rp26.650.000

Perlengkapan kantor

Rp3.040.000,00

 

 

Perlengkapan jahit

Rp8.900.000,00

 

 

Jumlah aset lancar

Rp101.450.000,00

 

 

Aset Tetap

 

Ekuitas

 

Peralatan kantor

Rp21.000.000,00

Ekuitas Tn Gunawan

Rp457.481.000,00

Akm peny peralatan kantor

(Rp420.000,00)

 

 

Peralatan jahit

Rp276.000.000,00

 

 

Akm peny peralatan jahit

(Rp8.280.000,00)

 

 

Peralatan obras dan bordir

Rp9.700.000,00

 

 

Akm peny perl obras dan bordir

(Rp194.000,00)

Kendaraan

Akm peny kendaraan Jumlah aset tetap

Rp87.500.000,00

(Rp2.625.000,00) RP382.681.000,00

 

 

Total Aset

Rp484.131.000,00

Total      liabilitas      dan

ekuitas

Rp482.131.000,00


Berpikir Positif

Power Of Positive Thinking ( W ish- O utcome) Tetapi ( W ish- O utcome- O bstacles- P lan of Action) Berpikir positif bukan hanya sekedar me...