A. Menyusun Jurnal Penyesuaian
Setelah penyusunan neraca
saldo pada suatu periode akuntansi
selesai dilakukan, beberapa
saldo pada neraca saldo dapat langsung dipindahkan ke laporan këuangan,
tetapi ada juga beberapa saldo yang masih harus disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya. Perkiraan
tersebut disesuaikan dengan membuat ayat jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian (adjustment
journal) adalah ayat jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo-saldo rekening yang ada di neraca saldo agar
menunjukkan saldo yang sebenarnya pada akhir
periode akuntansi. Jurnal
penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca
saldo dan data penyesuaian
akhir periode.
Tujuan dari penyusunan jurnal penyesuaian antara
Iain sebagai berikut.
·
Agar setiap perkiraan riil,
khususnya pèrkiraan harta dan utang pada akhir periode menunjukkan jurnlah
sebenarnya.
·
Agar setiap perkiraan nominal yaitu
perkiraan pendapatan dan beban pada akhir periode menunjukkan besa.-nya pendapatan dan beban yang harus diakui.
Pada dasarnya pencatatan jurnal penyesuaian bersumber dari neraca saldo dan keterangan-keterangan pada akhir periode. Akun-akun yang memerlukan jurnal penyesuaian antara Iain sebagai berikut.
a. Adanya Transaksi yang Belum Dicatat
1) Beban Terutang (Masih Belum Dibayar)
Apabila pada akhir periode terdapat beban yang ditanggung
oleh perusahaan, tetapi belum dibayar akan dicatat sebagai
utang. Sebagai contoh,
karyawan sudah bekerja,
tetapi sampai dengan akhir bulan gajinya belurn
dibayar sehingga belum ada pencatatan. Dalam hal ini beban harus
sudah dicatat karena
perusahaan sudah memperoleh manfaat dari hasil kerja karyawan
tèrsebut. Ayat jurnal
penyesuajan untuk transaksi tersebut sebagai berikut.
Tanggal |
Nama Akun |
Ref |
Debet |
Kredit |
|
|
|
Beban gaji Utang gaji |
|
Rpxxx - |
- Rpxxx |
2)
Pendapatan yang Belum Diterima
Apabila pada akhir periode
terdapat pendapatan yang sudah menjadi
hak perusahaan, tetapi belum
diterima akan dicatat sebagai piutang. Hal ini muncul karena jasa sudah diserahkan kepada pelanggan, tetapi perusahaan belum menerima pembayaran. Ayat jurnal penyesuaian untuk transaksi tersebut
sebagai berikut.
Tanggal |
Nama Akun |
Ref |
Debet |
Kredit |
|
|
|
Piutang usaha Pendapatan
usaha |
|
Rpxxx - |
- Rpxxx |
3)
Penurunan Nilai Aset Tetap
(Penyusutan Aset Tetap)
Setiap akhir periode, asel tetap yang dimiliki oleh
perusahaan akan diturunkan nilainya sebagai
akibatdari pemakaian ataupun
bertambahnya umur aset tersebut. Oleh karena itu, perusahaan perlu
menyesuaikan tentang timbu:nya beban atas pemakaian harta tetap haruğ dicatat dan turunnya nilai manfaat harta tetap karena
digunakan oleh perusahaan juga hanıs dicatat. Penurunan nilai aset ini
diakui sebagai beban oleh perusahaan. Ayat jurnal penyesuaian untuk transaksi tersebut
sebagai berikut.
Tanggal |
Nama Akun |
Ref |
Debet |
Kredit |
|
|
|
Beban penyusutan Akm Penyusutan |
|
Rpxxx - |
- Rpxxx |
b.
Transaksi yang Sudah Dicatat,
tetapi pada Akhir Periode Memerlukah Penyesuaian atas Angka-Angka yang Tercantum
di dalam Naraca Saldo
1)
Beban Dibajar di Muka
Dicatat sebagai Aset
Setiap akhirperiode pembayaran yang telah dilakukan di
depan akan disesuaikan dengan
pemakaiannya. Penyesuaian untuk beban dibayar di muka dapat dicatat sebagai aset ataupun sebagai beban. Hal
tersebut bergantung pada catatan saat pembayaran
pada jurnal. Contoh: dibayar sewa pada tanggal 1 September 2021 untuk jangka waktu 1 tahun sebesai
Rp7.200.000,00. Jika pada saat melakukan penjumalan
diakui sebagai aset, pada tanggal 31 Desember 2021 nanti di neraca saldo terlihat akun sewa. dibayar
di muka/persekot sewa sebesar Rp7.200.000,00, padahal sebagian dari sewa tersebut
sudah menjadi beban yaitu periode 1
September
sampai dengan 31 Desember 2021 selama 4 bulan. Oleh karena itu, akun sewa dibayar
di muka akan berkurang, sedangkan
akun beban sewa bertambah masing-masing sebesar 4/12 x Rp7.200.000,00 yaitu Rp2.400.000,00. Jadi,
jurnal penyesuaiannya sebagai
berikut.
Tanggal |
Nama Akun |
Ref |
Debet |
Kredit |
|
2022 Des |
31 |
Beban sewa Sewa dibayar
dimuka |
|
Rp2.400.000 - |
- Rp2.400.000 |
2)
Beban Dibayar di Muka
Dicatat sebagai Beban
Apabila transaksi pembayaran sewa pada contoh nomor 1)
diakui sebagai beban, pada akhir
periode neraca saldo yang terlihat adalah akun beban sewa sebesar Rp7.200.000,00, padahal yang benar-benar
sudah menjadi beban pada periode 2021 adalah
selama 4 bulan.
Pada akhir periode
yang dibuat jurnal
adalah sebesar sewa dibayar di muka yang dihitung dari tanggal tutup buku sampai dengan akhir
pembayaran yaitu 31 Desember 2021, sampai dengan
1 September 2022 8 bulan.
Dengan demikian, akun beban sewa berkurang, sedangkan baban sewa dibayar
di muka akan bertambah masing-masing sebesar 8 x Rp7.200.000,00 Rp4.800.000,00. Jurnal penyesuaiannya sebagai
berikut.
Tanggal |
Nama Akun |
Ref |
Debet |
Kredit |
|
2022 Des |
31 |
Sewa dibayar dimuka Beban sewa |
|
Rp4.800.000 - |
- Rp4.800.000 |
3)
Pendapatan Diterima di Muka Dicatat
sebagai Utang
Setiap akhir periode, pendapatan yang telah diterima di
depan akan disesuaikan dengan
pengakuannya. Penyesuaian untuk pendapatan diterima di muka dapat dicatat sebagai utang ataupun pendapatan.
Hal tersebut bergantung pada catatan saat
penerimaan dalam jurnal. Contoh: diterima pendapatan sewa untuk masa 1 tahun sebesar Rp18.000.000,00 yang
diterima tanggal 1 Oktober 2021. Pada tanggal
31 Desember 2021 akan terlihat akun sewa diterima di muka sebesar Rp18.000.000,00, padahal sebagian dari sewa tersebut
sudah menjadi pendapatan yaitu selama 3 bulan sejak 1 Oktober 2021 sampai dengan 31 Desember 2022 sebesar 3/12 x
Rp18.000.000,00 = Rp4.500.000,00.
Jika pada saat melakukan penjurnalan diakui sebagai
utang, jurnal penyesuainnya sebagai berikut.
Tanggal |
Nama Akun |
Ref |
Debet |
Kredit |
|
2022 Des |
31 |
Sewa dibayar
dimuka Pendapatan sewa |
|
Rp4.500.000 - |
- Rp4.500.000 |
4)
Pendapatan Diterima di Muka Dicatat
sebagai Pendapatan
Apabila transaksi penerimaan sewa pada contoh nomor 3) diakui sebagai
pendapatan, pada akhir periode
neraca saldo yang terlihat adalah
akun pendapatan sewa sebesar Rp18.000.000,00, padahal yang benar-benar sudah menjadi pendapatan pada periode 2021 adalah selama
3 bulan. Pada akhir periode yang dibuat
jurnal adalah sebesar sewa diterima di muka yang dihitung dari tanggal tutup buku sarnpai dengen akhir pembayaran
yaitu 31 Desember 2021 şampai dengan 1 Oktober 2022 = 9 bulan.
Dengan demikian, akun pendapatan berkurang, sedangkan akun sewa diterima di muka bertambah
masing-masing sebesar 9/12 x Rp18.000.000,00 = Rp13.500.000,00 Jurnal penyesuaiannya sebagai
berikut.
Tanggal |
Nama Akun |
Ref |
Debet |
Kredit |
|
2022 Des |
31 |
Pendapatan sewa Sewa dibayar dimuka |
|
Rp13.500.000 - |
- Rp13.500.000 |
5)
Kesalahan Pencatatan
Kesalahan
pencatatan ini bisa terjadi karena salah memasukkan suatu akun ke akun lain dan baru diketahui setalah akhir
periode yaitu setelah penyusunan neraca
saldo. Sebagian cohtoh, pada tanggal 31 Desember 2021 diketahui bahwa ada uang lembur kayawan sebesar
Rpl .500.000,00, seharusnya maşuk beban gaji, tetapi
telah salah dicatat (dijurnal), ke beban sewa. Dalam hal ini beben sewa menjadi terlalu besar, sedangkan baban
gaji menjadi terlalu kecil (berkurang). Atas kejadian tersebut dibuat jurnal penyesuaiannya sebagai berikut.
Tanggal |
Nama Akun |
Ref |
Debet |
Kredit |
|
2022 Des |
31 |
Beban gaji Beban Sewa |
|
Rp1.500.000 - |
- Rp1.500.000 |
Berdasarkan data-data
Penjahit Gunawan pada akhir periode terdapat data penyesuaıan. kemudian disusun jurnal penyesuaian sebagai berikut.
a.
Data Penyesuaian
1)
Setelah dihitung dengan saksarna, ternyat kas yang ada ditangan
hanya Rp46.210.000,00. sisanya
berada di bank.
2) Sewa dibayar
di muka untuk
3 bulan dibayar tanggal 1 Desember 2021
3) Persediaan perlengkapan kantor sebesar Rp3.040.000,00.
4) Persediaan perlengkapan jahit sebesar Rp8.900.000,00.
5) Penyusutan peralatan kantor ditetapkan
sebesar 2% per bulan dari harga pokok.
6) Penyusutan peralatan jahit ditetapkan sebesar
3% per bulan dari harga pokok.
7)
Penyusutan peralatan obras dan bordir ditetapkan sebesar 2% per bulan dari harga pokok.
8) Penyusutan kendaraan ditetapkan sebesar
3% per tahun.
9) Atas kas di bank
diperhitungkan bunga sebesar
Rp200.000,00.
10) Masih ada bunga piniaman yang belum dibayar sebesar
Rp750.000,00.
11) Gaji karyawan
yang belum dibayar
sebesar Rp500.000,00.
12) Masih
harus ditagih pendapatan jahit untuk baju dari beberapa pelanggan sebes- Rp25.900.000,00.
b.
Cara Penghitungan
1) Penghitungan kas.
Saldo kas pada neraca saldo Rp56.210.000,00
Kas di tangan pada tanggal 31 Desember 2021 Rp46.210.000,00
Kas di bank Rp10.000.000,00
2)
Sewa yang telah menjadi beban 1
bulan yaitu dari 1 Desember 2021 sehingga sewa yang telah menjadi beban adalah 1/3 x Rp6.000.000,00
= Rp2.000.000,00.
3) Pemakaian perlengkapan kantor.
Saldo perlengkapan kantor pada neraca saldo Rp5.140.000,00 Perlengkapan yang tersisa pada 31 Desember 2021 Rp3.040.000,00 Jadi, perlengkapan yang digunakan Rp2.100.000,00
4) Pemakaian perlengkapan jahit.
Saldo perlengkapan jahit pada neraca saldo Rp2.100.000,00 Perlengkapan jahit yang/ersisa pada 31 Desember 2021 Rp3.900.000,00
Jadi, perlengkapan yang digunakan Rp7.200.000,00
5)
Penyusutan peralątan
kantor: 2% x Rp21.000.000,00 = Rp420.000,00
6) Penyusutan peralatan jahit: 3% x Rp276. 000.000,00 = Rp3.280.000,00.
7)
Penyusutan peralatan
obras dan bordir: 2% x Rp9.700.000,00 = Rp194.000,00.
8)
Penyusutan kendaraan:
3% x Rp87.500.OOO,OO = Rp2.625.000,00.
9)
Pendapatan bunga yang belum
diterima Rp200.000,00.
10) Bunga yang masih terutang Rp750.000,00.
11) Gaji yang belum dibayarkan berarti ada utang gaji sebesar
Rp500.000,00.
12) Pendapatan usaha yang rnasih akan diterima Rp25.900.000,00.
c.
Jurnal Penyesuaian
Penjahit Gunawan Jurnal
Penyesuaian
Untuk Periode 31 Desember 2021
Tanggal |
Nama Akun |
Ref |
Debet |
Kredit |
|
2021 Des |
31 |
Kas di bank |
102 |
Rp10.000.000,00 |
- |
|
Kas |
101 |
- |
Rp10.000.000,00 |
|
31 |
Beban sewa |
508 |
Rp2.000.000,00 |
- |
|
|
Sewa dibayar
muka |
105 |
|
Rp2.000.000,00 |
|
31 |
Beban pertengkapan kantor |
509 |
Rp2.100.000,00 |
- |
|
|
Perlengkapan kantor |
106 |
- |
Rp2.100.000,00 |
|
31 |
Beban pertengkapan jahit |
510 |
Rp7.200.000,00 |
- |
|
|
Perlengkapan jahit |
107 |
- |
Rp7.200.000,00 |
|
31 |
Beban penyusutan peralatan kantor |
511 |
Rp420.000,00 |
- |
|
|
Akumulasi penyusutan peralatan kantor |
112 |
- |
Rp420.000,00 |
|
31 |
Beban penyusutan peralatan jahit |
512 |
Rp8.280.000,00 |
- |
|
|
Akumulasi penyusutan peralatan jahit |
114 |
- |
Rp8.280.000,00 |
|
31 |
Beban penyusutan peralatan obras dan bordir |
513 |
Rp194.000,00 |
- |
|
|
Akumulasi
penyusotan peralatan cbras
dan bordir |
116 |
- |
Rp194.000,00 |
|
31 |
Beban penyusutan kendaraan |
514 |
Rp2.625.000,00 |
- |
|
|
Akumulasi penyusutan kendaraan |
118 |
- |
Rp2.625.000,00 |
|
31 |
Piutang bunga |
104 |
Rp200.000,00 |
- |
|
|
Pendapatan Bunga |
402 |
- |
Rp200.000,00 |
|
31 |
Beban bunga |
515 |
Rp750.000 |
- |
|
|
Utang bunga |
203 |
- |
Rp750.000 |
|
31 |
Beban gaji |
503 |
Rp500.000,00 |
- |
|
|
Utang gaji |
204 |
- |
Rp500.000,00 |
|
31 |
Piutang usaha |
103 |
Rp25.900.000,00 |
- |
|
|
Pendapatan usaha |
|
- |
Rp25.900.000,00 |
|
Jumlah |
Rp60.169.000,00 |
Rp60.169.000,00 |
B. Membuat Kcrtas Kerja./Neraca Lajur/Worksheet
Kertas kerja adaJah suatu daftar berlajur-lajur yang
direncanakan secara khusus úntuk menghimpun semua
data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan dengan
cara yang sistematis. Sumber pencatatan kertas
kerja neraca lajur
adałah neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Kedua sumber ini sekaligus merupakan bagian lajur dari kertas kerja. Adapn pembuatan kertas kerja/neraca lajur mempunyai tujuan
memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan serta memudahkan dalam penggolongan
akun riil dan akun nominal. Bentuk kertas kerja/neraca lajur yang biasa digunakan adalah
bentuk lima lajur
atau sepuluh kolom.
Berikut contoh bentúk
kertas kerja sepuluh kolom.
Nama Perusahaan Kertas
Kerja Untuk Periode . . .
No. Akun |
Nama Akun |
Neraca Saldo |
Penyesuaian |
NSD |
Laba/Rugi |
Neraca |
|||||
|
|
D |
K |
D |
K |
D |
K |
D |
K |
D |
K |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Prosedur penyusunan kertas kerja sepuluh
kolom adalah sebagai
berikut.
a.
Di
atas kolom bagian
tengah dituliskan judul
yang terdiri dari nama perusahaan, nama laporan (kertas kerja), dan periode pembuatan
kertas kerja.
b.
Kolom nomor akun diisi sesuai dengan kode akun masing-masing.
c.
Kolom nama akun diisi dengan nama
akun pada buku besar dan penyesuaian serta dicatat berurutan sesuai dengan golongan, kelompok, dan jenis akun.
d.
Kolom neraca saldo diisi dengan
saldo-saldo akun buku besar pada akhir periode
akuntansi. Setelah kedua lajur diisi, masing-masing dijumlahkan dan jumlahnya ditulis
pada bagian bawah kedua lajur
tersebut.
e.
Kolom penyesuaian diisi dengan
jurnal penyesuaian yang dibuat pada akhir periode. Setelah semua jurnal penyesuaian diisi pada kolom penyesuaian,
masing-masing kolom dijumlahkan untuk mengetahui kesamaan
debet dan kredit.
f.
Kolom neraca saldo disesuaikan (NSD) diisi dari penggabungan jumlah
yang ada pada kolom neraca
saldo dan kolom penyesuaian, jumlah
D dengan D sifatnya menambah, jumlah K dengan K sifatnya
menarnbah, jumlah D dengan K atau sebaliknya sifatnya
mengurangi. Setelah mengisi
lajur-lajur NSD, maka masing-masing lajur
dijumlahkan serta lajur
D dan K harus sama.
g.
Kolom L/R diisi dari kolom NSD
khusus kelompok akun nominal yaitu pendapatan
dan beban-beban (jumlah D masuk D dan jumlah K masuk K).
h.
Kolom neraca diisi dari kolom NSD
khusus kelompok akun riil, yaitu aset, liabilitas, ekuitas, dan prive (jurnlah D masuk D dan jurnlah K masuk K).
i.
Setelah mengisi kolom L/R dan kolom neraca, masing-masing kolom D dan K dijumlahkan.
Pada kolom L/R, jika jumlah K lebih
besar dari jumlah D berarti perusahaan
laba dan sebaliknya jika jumlah D lebih besar dari jumlah K berarti perusahaan rugi. Saldo laba dicatat pada kolom laba/rugi
lajur debet dan kolom neraca
lajur kredit karena sifatnya menambah ekuitas, sedangkan jika rugi saldo
rugi dicatat pada kolom laba/rugi lajur kredit dan kolom neraca
lajur debet karena
sifatnya mengurangi. Dengan
demikian, jumlah kolom laba/rugi dan neraca antara debet dan kredit
akan sama.
Berikut bagan penyusunan kerta kerja dan penerapannya pada Penjahit
Gunawan.
No. Akun |
Nama Akun |
Neraca Saldo |
Penyesuaian |
NSD |
Laba/Rugi |
Neraca |
|||||
D |
K |
D |
K |
D |
K |
D |
K |
D |
K |
||
1 |
Aset |
x |
|
|
|
x |
|
|
|
x |
|
2 |
Liabilitas |
|
x |
|
|
|
x |
|
|
|
x |
3 |
Ekuitas |
|
x |
|
|
|
x |
|
|
|
x |
3 |
Prive |
x |
|
|
|
x |
|
|
|
x |
|
4 |
Pendapatan |
|
x |
|
|
|
x |
|
x |
|
|
5 |
Beban |
x |
|
|
|
x |
|
x |
|
|
|
Penjahit Gunawan |
|||||||||||
Kertas Kerja |
|||||||||||
Untuk Periode 31
Desember 2021 |
|||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
(dalam
rupiah) |
No. Akun |
Nama Akun |
Neraca Saldo |
Penyesuaian |
Neraca Saldo
Disesuaikan |
Laba/Rugi |
Neraca |
|||||
debet |
kredit |
debet |
kredit |
debet |
kredit |
debet |
kredit |
debet |
kredit |
||
101 |
kas |
56.210.000 |
- |
- |
10.000.000 |
46.210.000 |
- |
- |
- |
46.210.000 |
- |
103 |
piutang usaha |
3.200.000 |
- |
25.900.000 |
- |
29.100.000 |
- |
- |
- |
29.100.000 |
- |
105 |
sewa dibayar
dimuka |
6.000.000 |
- |
- |
2.000.000 |
4.000.000 |
- |
- |
- |
4.000.000 |
- |
106 |
perlengkapan kantor |
5.140.000 |
- |
- |
2.100.000 |
3.040.000 |
- |
- |
- |
3.040.000 |
- |
107 |
perlengkapan jahit |
16.100.000 |
- |
- |
7.200.000 |
8.900.000 |
- |
- |
- |
8.900.000 |
- |
111 |
peralatan kantor |
21.000.000 |
- |
- |
- |
21.000.000 |
- |
- |
- |
21.000.000 |
- |
113 |
perlengkapan jahit |
276.000.000 |
- |
- |
- |
276.000.000 |
- |
- |
- |
276.000.000 |
- |
115 |
peralatan obras
dam bordir |
9.700.000 |
- |
- |
- |
9.700.000 |
- |
- |
- |
9.700.000 |
- |
117 |
kendaraan |
87.500.000 |
- |
- |
- |
87.500.000 |
- |
- |
- |
87.500.000 |
- |
201 |
utang usaha |
- |
400.000 |
- |
- |
- |
400.000 |
- |
- |
- |
400.000 |
202 |
utang bank |
- |
25.000.000 |
- |
- |
- |
25.000.000 |
- |
- |
- |
25.000.000 |
301 |
ekuitas Tn
Gunawan |
- |
452.600.000 |
- |
- |
- |
452.600.000 |
- |
- |
- |
452.600.000 |
302 |
prive |
1.750.000 |
|
- |
- |
1.750.000 |
- |
- |
- |
1.750.000 |
- |
401 |
pendapatan usaha |
- |
15.100.000 |
- |
25.900.000 |
- |
41.000.000 |
- |
41.000.000 |
- |
- |
501 |
beban iklan |
2.400.000 |
- |
- |
- |
2.400.000 |
- |
2.400.000 |
- |
- |
- |
502 |
beban administrasi
bank |
670.000 |
- |
- |
- |
670.000 |
- |
670.000 |
- |
- |
- |
503 |
beban gaji |
4.000.000 |
- |
500.000 |
- |
4.500.000 |
- |
4.500.000 |
- |
- |
- |
504 |
beban listrik, air, dan telepon |
780.000 |
- |
- |
- |
780.000 |
- |
780.000 |
- |
- |
- |
505 |
beban reparasi
peralatan obras dan bordir |
1.950.000 |
- |
- |
- |
1.950.000 |
- |
1.950.000 |
- |
- |
- |
506 |
beban kebersihan
dan keamana |
100.000 |
- |
- |
- |
100.000 |
- |
100.000 |
- |
- |
- |
507 |
beban rupa-rupa |
600.000 |
- |
- |
- |
600.000 |
- |
600.000 |
- |
- |
- |
|
|
493.100.000 |
493.100.000 |
|
|
|
|
|
|
|
|
102 |
kas di
bank |
|
|
10.000.000 |
- |
10.000.000 |
- |
- |
- |
10.000.000 |
- |
104 |
piutang bunga |
|
|
200.000 |
- |
200.000 |
- |
- |
- |
200.000 |
- |
112 |
akumulasi penyusutan
peralatan kantor |
|
|
- |
420.000 |
- |
420.000 |
- |
- |
- |
420.000 |
114 |
akumulasi penyusutan
peralatan jahit |
|
|
- |
8.280.000 |
- |
8.280.000 |
- |
- |
- |
8.280.000 |
116 |
akumulasi penyusutan
peralatan obras
dan bordir |
|
|
- |
194.000 |
- |
194.000 |
- |
- |
- |
194.000 |
118 |
akumulasi penyusutan
kendaraan |
|
|
- |
2.625.000 |
- |
2.625.000 |
- |
- |
- |
2.625.000 |
203 |
utang bunga |
|
|
- |
750.000 |
- |
750.000 |
- |
- |
- |
750.000 |
204 |
utang gaji |
|
|
- |
500.000 |
- |
500.000 |
- |
- |
- |
500.000 |
402 |
pendapatan bunga |
|
|
- |
200.000 |
- |
200.000 |
- |
200.000 |
- |
- |
508 |
beban sewa |
|
|
2.000.000 |
- |
2.000.000 |
- |
2.000.000 |
- |
- |
- |
509 |
beban perlengkapan
kantor |
|
|
2.100.000 |
- |
2.100.000 |
- |
2.100.000 |
- |
- |
- |
510 |
beban perlengkapan
jahit |
|
|
7.200.000 |
- |
7.200.000 |
- |
7.200.000 |
- |
- |
- |
511 |
beban penyusutan
peralatan kantor |
|
|
420.000 |
- |
420.000 |
- |
420.000 |
- |
- |
- |
512 |
beban penyusutan
peralatan jahit |
|
|
8.280.000 |
- |
8.280.000 |
- |
8.280.000 |
- |
- |
- |
513 |
beban penyusutan
peralatan obras
dan bordir |
|
|
194.000 |
- |
194.000 |
- |
194.000 |
- |
- |
- |
514 |
beban penyusutan
kendaraan |
|
|
2.625.000 |
- |
2.625.000 |
- |
2.625.000 |
- |
- |
- |
515 |
beban bunga |
|
|
750.000 |
- |
750.000 |
- |
750.000 |
- |
- |
- |
|
|
60.169.000 |
60.169.000 |
531.969.000 |
531.969.000 |
34.569.000 |
41.200.000 |
497.400.000 |
490.769.000 |
||
|
laba usaha |
6.631.000 |
|
|
6.631.000 |
||||||
|
|
41.200.000 |
41.200.000 |
497.400.000 |
497.400.000 |
A. Tahap Pelaporan Siklus Akuntansi Perusàhaan Jasa
Laporan keuangan merupakan hasil keluaran dari sistem
akuntansi keuangan. Laporan keuangan
yang disajikan pada umumnya terdiri dari laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, dan laporan arus kas.
Laporan keuangan berguna bagi para pemakai informasi akuntansi
untuk mengambil keputusan
ekonomi yang berkaitan
dengan perusahaan.
Pada dasarnya, laporan keuangan
pada semua perusahaan sama dalam penyusunanya. Pada pembelajaran
ini, akan dibahas mengenai laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas
dan neraca. Untuk penyusunan laporan
arus kas dapat Anda dilihat pada contoh di dibawah ini.
1. Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
Laporan laba/rugi menunjukkan besarnya laba atau rugi yang diperoleh suatu perusahaan.
Laba atau rugi tersebut didapat dari penjumlahan pendapatan dan beban- beban (beban operasional dan beban
nonoperasional) dalam suatu periode akuntansi.
Dengan kata Iain, selisih
antara pendapatan yang diterima dan beban yang dikeluarkan merupakan laba atau rugi yang akan
diperoleh perusahaan. Melalui laporan laba/rugi juga dapat diketahui perkembangan perusahaan dari tingkat laba yang diperoleh setiap periode akuntansinya.
Dalam pelaporan keuangan, IFRS telah mengatur standar
pelaporan laba/rugi yang disebut sebagai
penghasilan komprehensif. Penghasilan komprehensif adalah perubahan dalarn ekuitas entitas
sepanjang suatu periode
sebagai akibat dari transaksi dan peristiwa, serta keadaan-keadaan
Iainnya yang bukan bersumber dari pemilik. Kompohen laba komprehensif Iainnya sebagai berikut.
a.
Penyesuaian atas transaksi (pengukuran utang) mata uang asing.
b.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan atas sekuritas yang tersedia untuk dijual.
c.
Keuntungan atau kerugian
yang ditangguhkan atas instrumen keuangan
derivatit.
2. Laporan Perubahan
Modal/Ekuitas
Setiap akhir periode
ekuitas pemilik akan mengalami perubahan
karena adanya aktivitas/operasi perusahaan yang akan mengakibatkan perusahaan tersebut memperoleh keuntungan ataupun mengalami kerugian.
Perubahan ekuitas juga dipengaruhi oleh pengambilan pemilik
atas kekayaan perusahaan atau setoran pemilik
kepada perusahaan. Laporan perubahan ekuitas menuniukkan perubahan atau
posisi ekuitas pada akhir periode.
3. Neraca
Neraca adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan
atau posisi keuangan suatu perusahaan
pada akhir periode. Posisi keuangan yang dimaksud terdiri dari jumlah aset, liabilitas. dan ekuitas.
Dalam penyusunan neraca harus diurutkan sesuai
dengan tingkat likuiditasnya atau tingkat kelancarannya. Rekening aktiva lancar
didahulukan penyusunannya dan rekening aktiva tetap disusun di bawahnya.
Berdasarkan kertas kerja dari Penjahit
Gunawan periode 31 Desember 2021 dapat disusun
laporan keuangan sebagai
berikut.
1. Laporan laba rugi
Penjahit
Gunawan Laporan Laba/Rugi Untuk Periode yang
Berakhir pada 31 Desember 2021 |
||
Pendapatan: |
|
|
Pendapatan usaha |
|
Rp41.000.000,00 |
Pendapatan bunga |
|
Rp200.000,00 |
Jumlah pendapatan: |
|
Rp41.200.000,00 |
Beban-beban usaha: |
|
|
Beban iklan |
Rp2.400.000,00 |
|
Beban administrasi bank |
Rp670.000,00 |
|
Beban gaji |
Rp4.500.000,00 |
|
Beban listrik, air, dan telepon
obras dan bordir |
Rp780.000,00 |
|
Beban reparasi peralatan |
Rp1.950.000,00 |
|
Beban kebersihan dan keamanan |
Rp100.000,00 |
|
Beban rupa-rupa |
Rp600.000,00 |
|
Beban sewa |
Rp2.000.000,00 |
|
Beban perlengkapan kantor |
Rp2.100.000,00 |
|
Beban perlengkapan jahit |
Rp7.200.000,00 |
|
Beban penyusutan peralatan kantor |
Rp420.000,00 |
|
Beban penyusutan peralatan jahit |
Rp8.280.000,00 |
|
Beban penyusutan peralatan obras dan
bordir |
Rp194.000,00 |
|
Beban penyusutan kendaraan |
Rp2.625.000,00 |
|
Beban bunga |
Rp750.000,00 |
|
Jumlah beban usaha |
|
Rp34.569.000,00 |
Laba bersih usaha |
|
Rp6.631.000,00 |
Penjahit
Gunawan Laporam Perubahan Ekuitas Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2021 |
||
Ekuitas
awal Tn Gunawan |
|
Rp452.600.000,00 |
Laba usaha |
Rp6.632.000,00 |
|
Prive Tn Gunawan |
Rp1.750.000,00 |
|
Penambahan
dalam ekuitas |
|
Rp4.881.000,00 |
Ekuitas
akhir Tn Gunawan |
|
Rp457.481.000,00 |
3.
Neraca
Penjahit Gunawan Neraca Periode 31 Desember 2021 |
|||
Aset |
|
Liabilitas dan
Ekuitas |
|
Aset Lancar |
|
Liabilitas |
|
Kas |
Rp46.210.000,00 |
Utang usaha |
Rp400.000,00 |
Kas di bank |
Rp10.000.000,00 |
Utang bank |
Rp25.000.000,00 |
Piutang
usaha |
Rp29.100.000,00 |
Utang bunga |
Rp750.000,00 |
Piutang
bunga |
Rp200.000,00 |
Utang gaji |
Rp500.000,00 |
Sewa dibayar
dimuka |
Rp4.000.000,00 |
Jumlah liabilitas |
Rp26.650.000 |
Perlengkapan kantor |
Rp3.040.000,00 |
|
|
Perlengkapan jahit |
Rp8.900.000,00 |
|
|
Jumlah aset lancar |
Rp101.450.000,00 |
|
|
Aset Tetap |
|
Ekuitas |
|
Peralatan
kantor |
Rp21.000.000,00 |
Ekuitas Tn Gunawan |
Rp457.481.000,00 |
Akm peny peralatan kantor |
(Rp420.000,00) |
|
|
Peralatan
jahit |
Rp276.000.000,00 |
|
|
Akm peny peralatan jahit |
(Rp8.280.000,00) |
|
|
Peralatan
obras dan bordir |
Rp9.700.000,00 |
|
|
Akm peny perl obras dan bordir |
(Rp194.000,00) |
Kendaraan Akm peny kendaraan Jumlah aset tetap |
Rp87.500.000,00 (Rp2.625.000,00) RP382.681.000,00 |
|
|
Total Aset |
Rp484.131.000,00 |
Total liabilitas dan ekuitas |
Rp482.131.000,00 |